KISAH UTUSAN BANI UMAYYAH dalam MANUSKRIP KUNO SUMATERA SELATAN
KISAH UTUSAN BANI UMAYYAH dalam MANUSKRIP KUNO SUMATERA SELATAN
Berdasarkan data manuskrip kuno sumatera selatan yang diterjemahkan oleh sasrawan Ahmad Ghozali Mengkerin, diperoleh informasi sebagai berikut:
"Pada tahun 101, berlabuhlah 7 (tujuh) bahtera (jung) di Pulau Seguntang.
Adapun Angkatan Bahtera tersebut dipimpin oleh Yang Mulia Seri Mapuli Dewa Atung Bungsu, putra mahkota Kerajaan Rau (Rao).
Tujuan perjalanan adalah menyelidiki pulau-pulau di Nusantara, sekaligus mencari Panglima Angkatan Laut Kerajaan Rau bernama Seri Nuruddin.
Seri Nuruddin diceritakan menghilang ketika melakukan perjalanan ke Nusantara".
CATATAN:
1. Terjadi ditorsi yang menyatakan bahwa tahun 101 tersebut adalah tahun saka, sehingga di dapatlah tahun 179 Masehi.
Padahal yang dimaksud adalah tahun 101 Hijriyah (719 Masehi). Dimana dalam legenda mereka yang datang ini disebut Seri Umayullah, atau bisa dimaknai sebagai Utusan Bani Umayyah.
Bahkan di dalam tulisan nya, Ahmad Ghozali Mengkerin menginformasikan saat keberangkatan dengan menggunakan kalender hijriyah, yakni pada hari ke-14, bulan Haji (bulan Zulhijjah), tahun 101.
2. Berdasarkan data sejarah pada tahun 101 Hijriyah merupakan masa peralihan kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz (99 - 101 H) dari era Dinasti Bani Umayyah.
Kedatangan Utusan Bani Umayyah ini, kemungkinan ada kaitannya dengan korespodensi antara Maharaja Sriwijaya dengan Khalifah Umar ibn Abdul Aziz.
3. Adapun terkait nama Seri Nuruddin sebagaimana terdapat dalam manuskrip, jelas-jelas nama yang muncul setelah era Islam yang dibawa Nabi Muhammad. Seri Nuruddin ini bisa dimaknai sebagai utusan yang membawa cahaya agama.
Terkait dengan hal tersebut, berdasarkan literatur kuno asal Tiongkok, orang-orang Arab disebut sebagai orang-orang Ta Shih, sedang Amirul Mukminin disebut sebagai Tan mi mo ni’.
Disebutkan bahwa duta Tan mi mo ni’, utusan Khalifah, telah hadir di Nusantara pada tahun 651 Masehi atau 31 Hijriah dan mereka dikisahkan mendirikan Daulah Islamiyah.
Data ini semakin menguatkan tentang kehadiran utusan pembawa cahaya agama (Seri Nuruddin), setidaknya 70 tahun sebelum kedatangan Utusan Bani Umayyah (Seri Umayullah) yaitu sekitar tahun 31 Hijriyah.
4. Berdasarkan data sejarah,
a. Utusan awal (Seri Nuruddin) di tahun 31 Hijriyah, terjadi di masa Khalifah Utsman bin Affan (23-35 H/644-656 M).
b. Utusan Bani Umayyah (Seri Umayullah) terjadi di masa Khalifah Umar ibn Abdul Aziz (22 September 717 M/99 H – 4 Februari 720 M/101 H).
5. Berdasarkan tulisan Ahmad Ghozali Mengkerin yang di salin kembali oleh budayawan Basemah Ahmad Bastari Suan, utusan awal (Seri Nuruddin) berkunjung ke Nusantara sebelum tahun 10 (Hijriyah).
Dimana Seri Nuruddin sempat meninggalkan pesan tertulis tertanggal 11 bulan Rajab tahun 10 (hijriyah).
Dengan berpedoman kepada data ini, utusan awal yang berangkat ke Nusantara terjadi di masa Rasulullah masih hidup, yakni sebelum masa Kekhalifahan Abu Bakar 11-13 Hijriyah.
WaLlahu a’lamu bishshawab